Bridge the Internet
Waaauuu...
sungguh amazing... wonderfull... awesome... atau kata d*mn... sh*t... fu*k...
Kata
– kata yang terdengar familiar di kalangan mahasiswa ketika melihat ketakjuban atau
kerusakan dari suatu hal, bukan tentang novel yang membahas cinta atau euphoria
pesta demokrasi saat ini dalam memilih pemimpin bangsa, tapi sesuatu yang bisa
membuat mahasiswa kelabakan kehilangan arah.
Ya...
tentunya tidak lain adalah hal yang berhubungan dengan dunia maya, dunia
berjuta orang yang tak saling kenal bisa bertegur sapa, saling berbagi entah
berbagi hal positif atau hal negatif, melakukan transaksi kilat antar desa – kecamatan
– kabupaten – kota – provinsi – pulau, bahkan negara atau benua bukan hal yang
tabuh saat ini. Apa jadinya jika suatu penghubung tersebut menghilang dari
peradaban modern saat ini? tidak bisa dibayangkan lagi, waaaauuuu.... ya kata
itu yang bisa terucap dari mulut saya.
Pagi
hari, saat baru bangun mahasiswa seperti saya tidak luput dari akses berita
fanspage/grup yang ada di fesbuk, twitter, path, bbm, instagram, whatsapp, dan
lain-lain. Akses yang biasa saya gunakan adalah laptop atau smartphone yang
tentunya perlu dihubungkan dengan paket data internet. Tiba – tiba layanan data
tersebut menghilang. Waaauuu...
Memang
efek jika satu sampai dua jam belum terasa, tapi jika sudah berjam-jam
bagaimana jadinya, makian sumpah serapah pastinya ditujukan kepada pihak
operator provider yang pelayanannya digunakan kebanyakan.tidak berfungsi. Sepele
lah jika hanya yang saya digunakan medsos... tapi jika ada tugas kuliah yang
butuh dicari dari internet? Bagaimana bisa sepele, nilai SKS saya juga bisa
terancam, parah-parah, maka dari itu sangatlah sangat dibutuhkan suatu jembatan
untuk melintasi jurang yang dalam, ya jembatan itu disebut jembatan internet
jika dalam dunia maya, jembatan yang bisa menghubungkan semua medsos dan
tentunya memberikan pengetahuan yang luas akan sumber berita yang bisa diakses.
Jujur saja saya sebagai mahasiswa butuh dengan koneksi data internet.