Saturday 23 April 2011

Fosfolipid Terkait dengan Detergent (Biosel)


Pengertian Fosfolipid
Merupakan golongan senyawa lipid dan merupakan bagian dari membran sel mahluk hidup, bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol.
Struktur Fosfolipid:
Fosfolipid terdiri atas empat komponen:
1.    - Asam lemak
2.    - Gugus fosfat
3.    - Alkohol yang mengandung nitrogen
4.    - Suatu kerangka
·      Fosfolipid memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Pada posisi ketiga dari kerangka gliserol di tempati oleh gugus fosfat yang terikat pada amino alkohol.
·      Molekul fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian. Yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala memiliki muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan. Bagian kepala karena bermuatan bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air.
·      Fosfolipid digolongkan sebagai lipid ampifatik
Fungsi fosfolipid:
1.    Sebagai bahan penyusun membran sel
2.    Sebagai surfaktan
Detergent adalah campuran berbagai bahan yang berfungsi mengangkat zat pengotor yang terdapat pada permukaan zat tertentu agar kotororan yang telah terangkat tetap tersuspensi dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Detergent merupakan sediaan pembersih yang terdiri dari zat aktif permukaan (surfaktan), bahan pengisi, pemutih, pewangi (bahan pembantu), bahan penimbul busa, dan optical brightener (bahan tambahan yang membuat pakaian lebih cemerlang). Detergent memiliki kandungan surfaktan yang dapat berfungsi untuk membersihkan kotoran, khususnya yang menempel pada serat kain pakaian. surfaktan memiliki bagian yang hidrofilik dan bagian yang hidrofobik.
Mekanisme proses pencucian yang dilakukanoleh detergen:
1.    Surfaktan – surfaktan yang berasal dari detergent bergerak menuju sumber kotoran / kuman yang menempel pada kain.
2.    Surfaktan tersebut kemudian mengelilingi sumber kotoran / kuman dengan bagian ekor (hidrofobik)berada pada sumber kotoran dan bagian kepala surfaktan (hidrofilik) verada pada air.
3.    Pada proses surfaktan mencoba mengelilingi kotoran inilah terjadi pelepasan kotoran yang menempel pada serat kain.
Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil adalah sebagai berikut:
Fosfolipid memiliki sifat hidrofobik dan hidrofilik sama seperti surfaktan pada detergent, jadi jika fosfolipid dimasukkan kedalam detergent maka akan membantu proses pembersihan kotoran yang diberi detergent karena dari sifat tersebut (hidrofilik dan hidrofobik) pada bagian fosfolipid sama kinerjanya dengan surfaktan, bahkan fosfolipid juga bisa disebut sebagai surfaktan.

0 comments:

Post a Comment