Pengertian Fosfolipid
Merupakan golongan senyawa lipid dan merupakan bagian dari membran sel
mahluk hidup, bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol.
Struktur Fosfolipid:
Fosfolipid terdiri atas empat komponen:
1.
- Asam lemak
2.
- Gugus fosfat
3.
- Alkohol yang mengandung nitrogen
4.
- Suatu kerangka
·
Fosfolipid memiliki kerangka gliserol
dan 2 gugus asil. Pada posisi ketiga dari kerangka gliserol di tempati oleh
gugus fosfat yang terikat pada amino alkohol.
·
Molekul fosfolipid dapat dipandang
terdiri dari dua bagian. Yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala memiliki muatan
positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan. Bagian kepala karena
bermuatan bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian ekor
bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air.
·
Fosfolipid digolongkan sebagai lipid
ampifatik
Fungsi fosfolipid:
1.
Sebagai bahan penyusun membran sel
2.
Sebagai surfaktan
Detergent adalah campuran berbagai bahan yang berfungsi mengangkat zat
pengotor yang terdapat pada permukaan zat tertentu agar kotororan yang telah
terangkat tetap tersuspensi dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Detergent merupakan sediaan pembersih yang terdiri dari zat aktif
permukaan (surfaktan), bahan pengisi, pemutih, pewangi (bahan pembantu), bahan penimbul busa, dan optical brightener (bahan
tambahan yang membuat pakaian lebih cemerlang). Detergent memiliki kandungan
surfaktan yang dapat berfungsi
untuk membersihkan kotoran,
khususnya yang menempel pada serat kain pakaian. surfaktan
memiliki bagian yang hidrofilik dan
bagian yang hidrofobik.
Mekanisme proses pencucian yang dilakukanoleh detergen:
1.
Surfaktan – surfaktan yang berasal
dari detergent bergerak menuju sumber kotoran / kuman yang menempel pada kain.
2.
Surfaktan tersebut kemudian
mengelilingi sumber kotoran / kuman dengan bagian ekor (hidrofobik)berada pada
sumber kotoran dan bagian kepala surfaktan (hidrofilik) verada pada air.
3.
Pada proses surfaktan mencoba
mengelilingi kotoran inilah terjadi pelepasan kotoran yang menempel pada serat
kain.
Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil adalah sebagai berikut:
Fosfolipid memiliki sifat hidrofobik dan hidrofilik sama seperti surfaktan
pada detergent, jadi jika fosfolipid dimasukkan kedalam detergent maka akan
membantu proses pembersihan kotoran yang diberi detergent karena dari sifat
tersebut (hidrofilik dan hidrofobik) pada bagian fosfolipid sama kinerjanya
dengan surfaktan, bahkan fosfolipid juga bisa disebut sebagai surfaktan.
0 comments:
Post a Comment