LAPORAN
PRAKTIKUM TAKSONOMI INVERTEBRATA
PHYLLUM MOLLUSCA
BEKICOT ( Achatina fulica )
PHYLLUM MOLLUSCA
BEKICOT ( Achatina fulica )
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan :
1.
Untuk mengetahui morfologi luar tubuh
bekicot (Achatina fulica)
2.
Untuk mengetahui klasifikasi bekicot
(Achatina fulica)
3.
Untuk mengetahui habitat bekicot
(Achatina fulica)
4.
Untuk mengetahui anatomi tubuh bekicot
(Achatina fulica)
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
1.1 Morfologi dan Anatomi
1.1.1
Morfologi
Mollusca berasal dari
bahasa latin yaitu mollis yang berarti lunak. Oleh karena ituciri utama hewan
yang tergolong filum ini tubuhnya lunak, pada bagian anterior terdapat kepala,
kaki terletak di bagian ventral, dan bagian dorsal berisi organ-organ viseral.
Tubuhnya bersimetri bilateral, tidak bersegman, kecuali pada monoplacophora.
Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus.
Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum di
gunakan untuk bergerak. Dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau
sepasanglipatan yaitu mantel atau pallium fungsi mantel adalah mensekresi
cangkang dan melingkupi rongga mantel yang di dalamnya berisi insang. Lubang
anus dan ekskretori umumnya membuka kedalam rongga mantel (Kastawi, 2005).
Achatina fulica tecakup
di dalam subclassis Pulmonata dari kelas Gastropoda yang merupakan kelomopok
mollusca yang sangat besar. Meskipun di dalam subkelas ini sudah terdapat
spesialisasi untuk hidup di daratan kering, tetapi masih menunjukkan banyak
sifat pokok classis gastropoda sebagai keseluruhan (Radopoetro, 1996).
Binatang yang termasuk
filum Gastropoda memiliki tubuh yang lunak dan dilindungi oleh cangkok (shell)
yang keras. Pada bagian anterior dijumpai dua pasang antene yang masing-masing
ujungnya terdapat mata. Pada ujung anterior sebelah bawah terdapat alat mulut
yang dilengkapi dengan gigi parut (radula). Lubang genetalia terdapat pada
bagian samping sebelah kanan, sedang anus dan lubang pernafasan terdapat di
bagian tepi mantel tubuh dekat dengan cangkok/shell. Bekicot atau siput
bersifat hermaprodit, sehingga setiap individu dapat menghasilkan sejumlah
telur fertil. Bekicot aktif pada malam hari serta hidup baik pada kelembaban
tinggi. Pada siang hari biasanya bersembunyi pada tempat-tempat terlindung atau
pada dinding-dinding bangunan, pohon atau tempat lain yang tersembunyi
(Nybaken, 1992).
Kelas Gastropoda
merupakan kelas terbesar dari Mollusca lebih dari 75.000 spesies yang ada yang
telah teridentifikasi dan 15.000 diantaranya dapat dilihat bentuk fosilnya.
Fosil dari kelas tersebut secara terus-menerus tercatat mulai awal zaman
Cambrian. Ditemukannya Gastropoda di berbagai macam habitat, dapat disimpulkan
bahwa Gastropoda merupakan kelas yang paling sukses di antara kelas yang lain
(Barnes, 1980).
Gastropoda terwujud
dalam morfologi cangkangnya. Sebagian besar cangkangnya terbuat dari bahan
kalsium karbonat yang di bagian luarnya dilapisi periostrakum dan zat tanduk.
Cangkang Gastropoda yang berputar ke arah belakang searah dengan jarum jam
disebut dekstral, sebaliknya bila cangkangnya berputar berlawanan arah dengan
jarum jam disebut sinistral. Siput-siput Gastropoda yang hidup di laut umumnya
berbentuk dekstral dan sedikit sekali ditemukan dalam bentuk sinistral Pertumbuhan
cangkang yang melilin spiral disebabkan karena pengendapan bahan cangkang di
sebelah luar berlangsung lebih cepat dari yang sebelah dalam (Nontji, 1987).
Gastropoda mempunyai
badan yang tidak simetri dengan mantelnya terletak di bagian depan, cangkangnya
berikut isi perutnya terguling spiral kearah belakang. Letak mantel di bagian
belakang inilah yang mengakibatkan gerakan torsi atau perputaran pada
pertumbuhan siput Gastropoda. Proses torsi ini dimulai sejak dari perkembangan
larvanya. Pada umumnya gerakannya berputar dengan arah berlawananjarum jam
dengan sudut gerakannya berputar dengan arah berlawanan jarum jam dengan sudut
180° sampai kepala dan kaki kembali ke posisi semula (Dharma, 1998).
Struktur umum morfologi
Gastropoda terdiri atas: suture, posterior canal, aperture, gigi columella,
bibir luar, columella, siphonal,umbillicus
Class Gastropoda
biasanya disebut keong atau siput. Bentuk cangkang keong pada umumnya seperti
kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl). Puncak
kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut
columella. Gelung terbesar disebut body whorl dan gelung-gelung di atasnya
disebut spire (ulir). Alat indera pada keong meliputi mata, tentakel, osphradia
dan statocyt. Mata sederhana atau kompleks, biasanya terletak di pangkal
tentakel yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan intensitas cahaya. Tentakel
sepasang atau dua pasang, selain mata terdapat sel peraba dan chemoreceptor
(Howells, 2005).
1.1.2 Anatomi
Struktur anatomi Gastropoda dapat dilihat pada
susunan tubuh gastropoda yang terdiri atas: kepala, badan, dan alat gerak. Pada
kepala terdapat sepasang alat peraba yang dapat dipanjang pendekkan. Pada alat
peraba ini terdapat titik mata untuk membedakan terang dan gelap. Pada mulut
terdapat lidah parut dan gigi rahang. Di dalam badannya terdapat alat-alat
penting untuk hidupnya diantaranya ialah alat pencernaan, alat pernafasan serta
alat genitalis untuk pembiakannnya. Saluran pencernaan terdiri atas : mulut,
pharynx yang berotot, kerongkongan, lambung, usus, anus. Alat geraknya dapat
mengeluarkan lendir, untuk memudahkan pergerakannya (Poort, 1998).
a.Sistem digestorium
Seperti pada kebanyakan Gastrophoda concha berupa
suatu bangunan yang terputar spiral, dapat dibayangkan sebagai kerucut berongga
yang memutar spiral mengelilingi sebuah sumbu yang juga berongga, yaitu
columella. Sumbu ini sendiri terbentuk dari penebalan dinding kerucut yang
terletak central. Concha terdiri atas tiga lapisan, dari luar ke dalam :
1.
periostracum, dari bahan tanduk yang
disebut conchiolin.
2.
lapisan prismatik, terdiri atas calcit
atau arragonit.
3.
lapisan mutiara, terdiri dari CaCO3,
jernih dan mengkilap.
Lapisan prismatik dan periostracum dibentuk oleh
tepi pallium yang menebal, sedang lapisan mutiara dibentuk oleh seluruh permukaan
palium (Radiopoetra, 1996).
Cangkang bentuk spiral berfungsi untuk melindungi
organ-organ dalam, dibagian dalam cangkang dilapisi oleh mantel tipis, kecuali
yang berhubungan dengan kaki, pada bagian ini terdapat kollar tebal berfungsi
mensekresi cangkang, dibawah kollar terdapat lubang respirasi yang bermuara
kedalam rongga mantel. Anus bermuara tepat dibelakang lubang respirasi terdapat
lubang kelamin (genital pore) terletak disisi kanan kepala, tepatnya diposterior
tentakel pasangan kedua (Kastawi, 1986).
b.Sistem cardiovaskuler
Cordivaskuler terdiri dari dua bagian satu atrium
dan satu ventriculus, dari ujung ventriculus keluar aorta yang bercabang dua
ialah:
1.cabang yang berjalan kearah anteraior, memberi
darah kearah tubuh bagian anterior (kepala), kemudian ia membelok kearah
ventral menjadi arteria pedalis, yang memberi darah kearah kaki.
2.cabang yang berjalan kearah posterior, memberi
darah kearah viscera, terutama kearah glandulae digestoria, ventriculus dan
ovotestis.
Arceria bercabang kearah rongga darah atau
hemocelom, lalu arah dikumpulkan kedalam circulus venosa, yaitu pembuluh darah
yang berjalan melingkar, kemudian darah diteruskan kearah paru-paru untuk
melepaskan CO2 dan menerima O2, darah berisi pigmen pernafasan yaitu hemocianin
yang berwarna biru untuk mengikat O2 selain itu darah juga berfungsi untuk
mengedarkan sari-sari makanan dan sisa metabolisme (Radiopoetra, 1996).
c.Sistema respiratorium
Bekicot bernafas menggunakan paru-paru yang disebut
palmonata, paru-paru berupa jaringan pembuluh darah dan berada disebelah
dinding luar mantel. Posisi paru-paru dapat berubah karena aktivitas otot-otot
tertentu, pada waktu otot berkontraksi, kedudukan paru-paru mendatar yaitu
menempel pada chonca, cavum palli membesar sehingga udara dari luar masuk
melalui pneupostoma,pada waktu otot itu mengendor kedudukan paru-paru
melengkung yaitu menonjol kedalam cavum palli, cavum palli mengecil, sehingga
tekanan udara bertambah dan mengalir keluar (Mukayat, 1982).
d.Sistema ekskresi
Alat ekskresi terdiri atas ginjal yang terletak pada
jantung. Ureter merupakan saluran dari ginjal terletak dissi sepanjang rektum
dan bermuara dekat anus (Kastawi, 1986).
e.Sistema nervosum
Berupa ganglion yang cabangnya sukar diidentifikasi
semua ganglia yang utama dan commisural membentuk jaringan syaraf yang
mengelilingi ujung anterior esofagus, disebelah dorsal ialah ganglion serebral,
sebelah ventral ganglion pedale, dan sebelah lateral dari yang kedua ini ialah
ganglion perural, agak dari sebelah belakang ganglia terdapat ganglia
parietale, dan sebelah median adalah gangla abdominale, didepan cincin syaraf
ini terdapat ganglion bucale, meraka dihubungkan dengan ganglia cerebral oleh
jaringan yang tipis. Dari ganglia pokok inilah keluar syaraf yang menuju alat-alat
tubuh (Radiopoetra, 1996).
f.Organa sensorium
Pada ujung tiap tentakel posterior panjang trdapat
sebuah mata dengan kornea, lensa dan retina dan mungkin juga organ pencium
(olfaktorius), dibawah ganglion kaki terdapat sepasang statokis, yaitu organ
keseimbangan, masing-masing mengandung benda-benda berkapur, silia dan sel-sel
peraba (Mukayat, 1982).
g.Lokomotion dan kelakuan
Cara bergeraknya dari satu tempat ketempat lain
dengan cara menggelincir kelenjar lendir yang bermuara tepat dibawah mulut
mengeluarkan lapisan tipis lendir, dan diatas lendir ini hewan tersebut
bergerak dengan cara mengerutkan serabut otot longitudinal otot kaki.diketahu
bahwa kecepatan gerak siput sekitar 2 inci (5 centi meter) setiap menitnya
(Kastawi, 1986).
h.Sistem reproduksi
Reproduksi bekicot bersifat monocieous
(hermafrodit), namun untuk pembuahan sel telur diperlukan individu pasangan,
karena spermatozoa dihasilkan ovotestis, keluar menuju saluran hermafroditikus
kemudian menuju saluran sperma menju vasdeverens, telur juga berrasal dari
ovotestis keluar menuju saluran hermafroditikus lalu dibungkus oleh albumin,
kemudia telur meluncur kesaluran oviduk masuk kedalam vagina, dalam oviduk
telur dibungkus oleh cangkang yang dihaslkan oleh epitel saluran tersebut,
kedalam vagina bermuara lendir, kantung duri dan duktus spermateka, vagina
maupun penis bemuara kedalam atrium genital (Kastawi, 1986).
a.2 Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari spesies Achatina fulica
adalah sebagai berikut:
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Ordo : Pulmonata
Subordo : Stylommotophora
Famili : Achatinidae
Genus : Achatina
Species : Achatina fulica (Jasin, 1989).
a.3 Habitat
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan
ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di air tawar, di
laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai
parasit(Wardhana,Pman.2008).
Bekicot (Achatina fulica) memiliki habitat hidup daratan yang lembab atau di habitat terrestrial insang mengalami kemunduran dan memodifikasi rongga mantel menjadi paru-paru bekicot termasuk dalam kelompok pulmonata, bekicot aktif pada malam hari untuk mencari makanan (Kastawi, 1986).
Bekicot (Achatina fulica) memiliki habitat hidup daratan yang lembab atau di habitat terrestrial insang mengalami kemunduran dan memodifikasi rongga mantel menjadi paru-paru bekicot termasuk dalam kelompok pulmonata, bekicot aktif pada malam hari untuk mencari makanan (Kastawi, 1986).
a.4 Prinsip-prinsip
Keberadaan hewan-hewan di muka bumi sangat beragam.
Keberagaman inilah yang hendaknya dipelajari sebagai obyek yang diharapkan
dapat diambil fungsi dan manfaatnya bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu
hewan yang sering kita temui adalah kelas gastropoda. Bekicot (Achatina fulica)
yang termasuk dalam kelas ini, tubuhnya tertutup oleh cangkang yang berbentuk
spiral, mereka hidup di air tawar, di laut dan didarat. Beberapa juga ada yang
hidup sebagai parasit. Tubuh bekicot ini tertutup cangkang yang merupakan hasil
sekresi dari kollar, sudah memiliki system pencernaan yang lengkap terdiri dari
mulut,usus,lambung, dan anus.
Menurut Creswell dan Kopiang (1981) merinci
komposisi kimia bekicot, ternyata dagingnya memang kaya protein. Cangkang
bekicot kaya kalsium, dan dalam daging tersebut masih terdapat banyak asam-asam
amino. Sementara itu sumber data lain menunjukkan, protein yang terkandung
sekitar 12 gram per 100 gram dagingnya. Kandungan lain adalah lemak 1%, hidrat
arang 2%, kalsium 237 mg, fospor 78 mg, Fe 1,7 mg serta vitamin B komplek
terutama vitamin B2. Selain itu kandungan asam amino daging bekicot cukup
menonjol. Dalam 100 gr daging bekicot kering antara lain terdiri atas leusin
4,62 gr, lisin 4,35 gr, arginin 4,88 gr, asam aspartat 5,98 gr, dan asam
glutamat 8,16 gr (Creswell dan Kopiang 1981).
Oleh karena itu pratikum ini kita lakukan agar kita bisa mengamati morfologi bagian luar maupun anatominya. Sehingga dengan adanya praktikum ini kita bisa mengetahui ciri-ciri, bagian-bagian dari hewan ini, alat reproduksinya, serta saluran ekskresi, dan cara geraknya. Selain itu praktikum ini diadakan untuk membutikan keterangan yang ada pada buku kepustakaan dengan pengamatan secara langsung sehingga kita bisa membuktikan kebenarannya.
Oleh karena itu pratikum ini kita lakukan agar kita bisa mengamati morfologi bagian luar maupun anatominya. Sehingga dengan adanya praktikum ini kita bisa mengetahui ciri-ciri, bagian-bagian dari hewan ini, alat reproduksinya, serta saluran ekskresi, dan cara geraknya. Selain itu praktikum ini diadakan untuk membutikan keterangan yang ada pada buku kepustakaan dengan pengamatan secara langsung sehingga kita bisa membuktikan kebenarannya.
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum
pengamatan tentang Phyllum Mollusca dilaksanakan pada hari Jum’at, 04 Desember
2009 jam 16.00 WIB di Laboratorium Pendidikan Biologi Dasar A Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
3.2
Alat dan Bahan
Dalam
praktikum kali ini yaitu tentang Filum Annelida memerlukan beberapa alat dan
bahan laboratorium. Adapun alat-alat yang di gunakan adalah: Papan seksi,
pinset, tissue, gunting, dan silet. Sedangkan bahan yang di gunakan adalah :
bekicot (Achatina fulica).
3.3
Langkah Kerja
1.Di siapkan papan seksi
2.Di ambil bekicot (Achatina fulica), kemudian
dicuci dan di letakkan pada papan seksi
3.Di amati morfologi luar (Achatina fulica), yang
meliputi : bagian kepala, badan, kaki, tentakel, mulut, mata indra pembau, indra
penglihat dan vagina
4.Di bedah cangkang (Achatina fulica)
5.Di hitung detak jantung tiap 1 menit
6.Di amati anatomi (Achatina fulica), yang meliputi
: crop, intestine, lambung, anus, ginjal, ovotestes,penis saluran hermaprodit,
dan lubang respirasi
7.Di gambar hasil pengamatan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
4.1.1 Bagian Morfologi
Keterangan:
1.Kepala
2.Badan
3.Kaki
4.Tentakel : Indra penglihat, Indra pembau.
1.Kepala
2.Badan
3.Kaki
4.Tentakel : Indra penglihat, Indra pembau.
5.Mulut
6.Mata
7.Vagina
4.1.2 Bagian Anatomi
6.Mata
7.Vagina
4.1.2 Bagian Anatomi
Keterangan :
1.Pencernaan : Intestine, Lambung, Anus.
2.Eksresi : Ginjal.
3.Reproduksi : Ovotestes, Penis, Saluran
hermaprodit, Lubang respirasi.
4.2
Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, yaitu
pertama-tama dilakukan pengamatan terhadap ciri-ciri morfologi luar dari
Bekicot (Achatina fulica), yang mana didapatkan bahwa Bekicot memiliki kepala
yang terletak pada bagian anterior, yang tampak terdapat 2 pasang tentakel dan
juga mulut yang dilindungi oleh sebuah cangkang. Tubuh bekicot terdapat dibawah
bagian kepala yang selalu diselubungi oleh cangkang, kaki berbentuk lebar dan
pipih, terdapat pada daerah perut yang berfungsi untuk bergerak, yang mengandung
selaput mukosa dan menghasilkan lender yang berfungsi untuk mempermudah
pergerakannya. Pergerakan bekicot yaitu secara tidak teratur arahnya, dan
bergeraknya dengan cara merambat.
Dan pada bagian badan terdapat semua organ dari bekicot tersebut yang dilindungi oleh cangkang keras yang disekresi oleh kollar, cangkang bekicot berbentuk melingkar dan membentuk kerucut. Selanjutnya pada bagian bawah terdapat kaki yang menyerupai perut yang digunakan sebagai alat gerak, keluarnya kaki tersebut dari cangkangnya kadang-kadang sangat lambat jika bekicot tersebut dipegang tetapi jika dilepaskan akan mudah keluarnya. Tentakel terdapat 2 buah yaitu tentakel panjang dan tentakel pendek, tentakel panjang terletak diatas tentakel pendek, pada tentakel panjang terdapat bintik mata sebagai penerima rangsangan cahaya dan pada tentakel dibawahnya berfungsi sebagai indra pembau, dibawahnya tentakel tersebut terdapat mulut yang berfungsi untuk mendapatkan makanan, dan disamping atas tentakel panjang terdapat vagina, warnanya putih dan pada saat kawin akan terlihat lebih putih dan mengeluarkan busa sehingga akan lebih mudah untuk diamati.
Menurut Wiryono (2006), Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu, kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali. Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak, massa viseral merupakan kumpulan sebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan. Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus. Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang, yang disebut dengan kollar.
Hal yang serupa juga dikemukakan oleh, Howells (2005), yang mengatakan bahwa, bentuk cangkang keong pada umumnya seperti kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut columella. Gelung terbesar disebut body whorl dan gelung-gelung di atasnya disebut spire (ulir). Alat indera pada keong meliputi mata, tentakel, osphradia dan statocyt. Mata sederhana atau kompleks, biasanya terletak di pangkal tentakel yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan intensitas cahaya. Tentakel sepasang atau dua pasang, selain mata terdapat sel peraba dan chemoreceptor serta mulut yang berada pada bagian dibawah tentakel yang berfungsi sebagai peraba (Howells, 2005).
Dan pada bagian badan terdapat semua organ dari bekicot tersebut yang dilindungi oleh cangkang keras yang disekresi oleh kollar, cangkang bekicot berbentuk melingkar dan membentuk kerucut. Selanjutnya pada bagian bawah terdapat kaki yang menyerupai perut yang digunakan sebagai alat gerak, keluarnya kaki tersebut dari cangkangnya kadang-kadang sangat lambat jika bekicot tersebut dipegang tetapi jika dilepaskan akan mudah keluarnya. Tentakel terdapat 2 buah yaitu tentakel panjang dan tentakel pendek, tentakel panjang terletak diatas tentakel pendek, pada tentakel panjang terdapat bintik mata sebagai penerima rangsangan cahaya dan pada tentakel dibawahnya berfungsi sebagai indra pembau, dibawahnya tentakel tersebut terdapat mulut yang berfungsi untuk mendapatkan makanan, dan disamping atas tentakel panjang terdapat vagina, warnanya putih dan pada saat kawin akan terlihat lebih putih dan mengeluarkan busa sehingga akan lebih mudah untuk diamati.
Menurut Wiryono (2006), Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu, kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali. Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak, massa viseral merupakan kumpulan sebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan. Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus. Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang, yang disebut dengan kollar.
Hal yang serupa juga dikemukakan oleh, Howells (2005), yang mengatakan bahwa, bentuk cangkang keong pada umumnya seperti kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut columella. Gelung terbesar disebut body whorl dan gelung-gelung di atasnya disebut spire (ulir). Alat indera pada keong meliputi mata, tentakel, osphradia dan statocyt. Mata sederhana atau kompleks, biasanya terletak di pangkal tentakel yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan intensitas cahaya. Tentakel sepasang atau dua pasang, selain mata terdapat sel peraba dan chemoreceptor serta mulut yang berada pada bagian dibawah tentakel yang berfungsi sebagai peraba (Howells, 2005).
Setelah mengamati bagian morfologi selanjutnya kita
mengamati anatomi dari bekicot tersebut, pertama-tama cangkang dari bekicot
tersebut dibuka dengan menggunakan gunting, setelah organ dalam dari bekicot
tersebut terlihat maka langkah selanjutnya adalah mengamati jantung dari
bekicot tersebut, kemudian dihitung detak jantungnya selama satu menit dan
didapatkan hasil bahwa jantung bekicot berdetak 27 kali pada tiap menitnya.
Selanjutnya pada organ pencernaan dari bekicot terdapat beberapa bagian diantaranya crop, intestine, lambung, dan anus. Sebenarnya pada system pencernaan tidak hanya empat organ diatas, tetapi masih ada yang lain yang tidak disebutkan dalam pembahasan ini karena yang dapat mudah dilihat oleh mata telanjang hanyalah empat organ tersebut. Crop terletak pada bagian awal pencernaan atau mungkin biasa disebut sebagai mulut dari hewan tersebut, kemudian menuju pada intestine yang terletak didekat kollar berwarna hitam yaitu istilah lain dari usus, didalam intestine ini biasanya terjadi penyerapan zat makanan yang diekskresikan oleh enzim-enzim yang terdapat pada intestine tersebut, setelah itu masuk kedalam lambung yang bentuknya melingkar berwarna hitam, berngsi sebagai pengolah zat makanan yang masuk melalui usus dan kemudian sisa makanan masuk kedalam anus yang terletak dibawah kollar yang berlubang dan kemudian dikeluarkan sebagai kotoran. Dan pada alat ekskresi, yaitu ginjal terlihat berwarna kuning keputih-putihan yang terletak disebelah lambung, yang berfungsi untuk saluran pengeluaran.
Selanjutnya pada organ pencernaan dari bekicot terdapat beberapa bagian diantaranya crop, intestine, lambung, dan anus. Sebenarnya pada system pencernaan tidak hanya empat organ diatas, tetapi masih ada yang lain yang tidak disebutkan dalam pembahasan ini karena yang dapat mudah dilihat oleh mata telanjang hanyalah empat organ tersebut. Crop terletak pada bagian awal pencernaan atau mungkin biasa disebut sebagai mulut dari hewan tersebut, kemudian menuju pada intestine yang terletak didekat kollar berwarna hitam yaitu istilah lain dari usus, didalam intestine ini biasanya terjadi penyerapan zat makanan yang diekskresikan oleh enzim-enzim yang terdapat pada intestine tersebut, setelah itu masuk kedalam lambung yang bentuknya melingkar berwarna hitam, berngsi sebagai pengolah zat makanan yang masuk melalui usus dan kemudian sisa makanan masuk kedalam anus yang terletak dibawah kollar yang berlubang dan kemudian dikeluarkan sebagai kotoran. Dan pada alat ekskresi, yaitu ginjal terlihat berwarna kuning keputih-putihan yang terletak disebelah lambung, yang berfungsi untuk saluran pengeluaran.
Menurut Poort (1998), Di dalam badan Gastropoda
terdapat alat-alat penting untuk hidupnya diantaranya ialah alat pencernaan,
alat pernafasan serta alat genitalis untuk pembiakannnya. Saluran pencernaan
terdiri atas : mulut, pharynx yang berotot, kerongkongan, lambung, usus, dan
anus. Dan saluran eksresinya yaitu ginjal yang berwarna kuning yang bersambung
dengan ureter yang berada disekitar anus (Poort, 1998).
Hal ini juga dikemukakan oleh Kastawi (2005), bahwa
alat pencernaan dari Achatina fulica terdiri atas ludah, tembolok, lambung,
kelenjar pencernaan, usus rectum dan anus. Ketika makanan sudah digaruk dengan
menggunakan mandibula, maka akan langsung dipecah didalam radula. Kemudian
terjadilah massa bukal, selanjutnya kelenjar ludah yang terletak dikanan kiri
tembolok melakukan sekresinya menuju kerongga mulut dan bercampur kedalam
makanan. Esophagus bermuara didalam tembolok dan makanan akan menuju ke
lambung. Kemudian absorpsi terjadi didalam usus dan kotoran akan dikeluarkan
melalui anus. Dan alat eksresi terdiri atas ginjal yang terletak dekat jantung,
ureter yang merupakan saluran dari ginjalterletak disisi sepanjang rectum dan
bermuara dekat anus.
Kemudian pada system reproduksi dari bekicot,
terdiri dari ovotestes, penis, saluran hermaprodit, dan lubang respirasi,
ovotestes bentuknya mirip seperti daun terletak disebelah atas bagian tubuh
yang melingkar tetapi tidak terlalu ujung, penisnya terletak di bagian bawah
tubuh, tepatnya ditengah-tengah ventral bagian depan, sedangkan letak dari
saluran hermaproditnya yaitu terletak sebelum ovotestes yang bentuknya agak
memanjang seperti garis, dan lubang respirasinya terletak pada bagian kollar
tepatnya pada tepi kollar yang berwarna putih yang mengelilingi cangkang.
Menurut Kastawi (2005), reproduksi bekicot bersifat
monocieous (hermafrodit), namun untuk pembuahan sel telur diperlukan individu
pasangan, karena spermatozoa dihasilkan ovotestis, keluar menuju saluran
hermafroditikus kemudian menuju saluran sperma menju vasdeverens, telur juga
berrasal dari ovotestis keluar menuju saluran hermafroditikus lalu dibungkus
oleh albumin, kemudia telur meluncur kesaluran oviduk masuk kedalam vagina,
dalam oviduk telur dibungkus oleh cangkang yang dihaslkan oleh epitel saluran
tersebut, kedalam vagina bermuara lendir, kantung duri dan duktus spermateka,
vagina maupun penis bemuara kedalam atrium genital (Kastawi, 1986).
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, R.D. Invertebrate Zoology Fourth Edition.
New York : Sounders Collage Publishing.
Brotowijoyo, Mukayat, D. 1989. Zoology Dasar.
Jakarta: Erlangga.
Dharma, B. 1988. Indonesian Shells. Jakarta: Sarana
Graha.
Howells, R. 2005. Invasive Applesnail In Texas:
Status of these Harmful Snails through
Spring 2005. , Texas: Texas Parks and Wildlife
Department.
Jasin, Maskuri. 1984. Sistematika Hewan Vertebrata
dan Avertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya Surabaya.
Kimbal, John. W. 1983. Biologi, edisi ke lima.
Institut pertanian bogor : PT gelora Aksara Pratama.
Kastawi, Yusuf. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang :
UM Press.
Nontji , A. 1986. Laut Nusantara. Jakarta:
Djambatan.
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan
Ekologis. Jakarta : PT. Gramedia.
Radioputro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Wiryono.
2006. Pengaruh Bekicot (Achatina fulica) Terhadap Pertumbuhan Tanaman lamtoro
(Leuceina leuchocepala) dan Turi (Sesbania grandiflora) Pada Media Tanam Bekas
Penambangan Batu Bara. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. Volume 8. No.I.
Hal : 50-56.
3 comments:
Thanks infonya sangat membantu :)
tidak membantu tidak bisa dicopy
please! Open display your blog.
Agan memblocking displaynya, i need a copy of this post for my paleotology practicum about of Gastrophods.(T~T)
Post a Comment