BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Insekta atau serangga merupakan hewan yang jumlahnya paling dominan
di antara spesies hewan lainnya dalam filum Arthropoda.Oleh karena itu serangga
dimasukkan dalam kelompok hewan yang lebih besar dalam filum Arthropoda atau
binatang beruas.Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai struktur
serangga perlu ditinjau secara singkat kelompok binatang beruas ini.
Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai
kepik.Hemiptera terdiri dari 80.000 spesies serangga seperti tonggeret, kutu
daun, anggang-anggang, walang sangit, dan lain-lain.Mereka semua memiliki
ciri-ciri khusus seperti mulut berbentuk jarum dan tidak mengalami metamorfosis
sempurna. Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha,
Coleorrhyncha, Heteroptera, dan Sternorrhyncha.
Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi.
Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi
menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya
kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera
(misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo
karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya
termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap.Serangga merupakan
hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.Ukuran serangga relatif
kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.
Keaneka-ragaman serangga telah terdapat pada periode Carboniferous
(sekitar 300 juta tahun yang lalu).Pada periode Permian (270 juta tahun yang
lalu) beberapa kelompok serangga telah menyerupai bentuk yang dijumpai
sekarang. Sayap pada serangga mungkin pada awalnya berevolusi sebagai perluasan
kutikula yang membantu tubuh serangga itu menyerap panas, kemudian baru menjadi
organ untuk terbang Pandangan lain menyarankan bahwa sayap memungkinkan hewan
itu meluncur dari vegetasi ke tanah, atau bahkan berfungsi sebagai insang dalam
serangga akuatik. Hipotesis lain menyatakan bahwa sayap serangga berfungsi
untuk berenang sebelum mereka berfungsi untuk terbang.
Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi
(setengah) dan pteron (sayap) sehingga jika diartikan secara keseluruhan,
Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". Nama itu diberikan karena
serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras
seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini
pada sebagian anggota Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi
sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan transparan, sementara pada anggota
Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang tidak terbang.
Ciri khas utama serangga anggota Hemiptera adalah struktur mulutnya
yang berbentuk seperti jarum.Mereka menggunakan struktur mulut ini untuk
menusuk jaringan dari makannya dan kemudian menghisap cairan di
dalamnya.Hemiptera sendiri adalah omnivora yang berarti mereka mengkonsumsi
hampir segala jenis makanan mulai dari cairan tumbuhan, biji-bijian, serangga
lain, hingga hewan-hewan kecil seperti ikan (Jumar. 2000).
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri dari ordo Hemiptera?
2. Bagaimana struktur morfologi dan anatomi dari ordo Hemiptera?
3. Apa saja contoh spesies dari ordo Hemiptera?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui ciri-ciri dari ordo Hemiptera
2. Mengetahui struktur morfologi dari ordo Hemiptera
3. Mengetahui contoh spesies dari ordo Hemiptera
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Klasifikasi ordo Hemiptera
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hemiptera (Jumar. 2000).
Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi
(setengah) dan pteron (sayap) sehingga jika diartikan secara keseluruhan,
Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". Nama itu diberikan karena
serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti
kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada
sebagian anggota Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi sayap
belakangnya yang seluruhnya tipis dan transparan, sementara pada anggota
Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang tidak terbang (Jumar.
2000).
Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha,
Coleorrhyncha, Heteroptera, dan Sternorrhyncha. Subordo penyusun Hemiptera
sendiri pada awalnya dipisahkan ke dalam 2 ordo berbeda, ordo Homoptera dan ordo
Heteroptera/Hemiptera dengan melihat perbedaan pada kedua sayap serangga
anggota penyusun kedua ordo tersebut. Kedua ordo tersebut akhirnya
dikombinasikan menjadi satu ordo, yaitu ordo Hemiptera yang terdiri dari 4
subordo seperti yang dikenal sekarang dengan subordo Heteroptera memiliki
anggota penyusun terbanyak (mencapai 25.000 spesies) di mana anggotanya umumnya
adalah kepik-kepik sejati besar seperti walang sangit dan kepik pembunuh (Jumar.
2000).
2.2 Ciri-ciri ordo
Hemiptera
Ciri khas utama serangga
anggota Hemiptera adalah struktur mulutnya yang berbentuk seperti jarum.Mereka
menggunakan struktur mulut ini untuk menusuk jaringan dari makannya dan
kemudian menghisap cairan di dalamnya.Hemiptera sendiri adalah omnivora yang
berarti mereka mengonsumsi hampir segala jenis makanan mulai dari cairan
tumbuhan, biji-bijian, serangga lain, hingga hewan-hewan kecil seperti ikan (Jumar.
2000).
2.2.1
Morfologi Hemiptera
Struktur mulutnya
berbentuk seperti jarum.Sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit,
namun bagian belakangnya tipis seperti membran.Bagian yang beruas dari
proboscis itu adalah labium, yang bertindak sebagai suatu selubung bagi empat
stilet penusuk (dua mandibel dan dua maksilae).Maksilae bersama-sama cocok di
dalam proboscis membentuk dua saluran, sebuah saluran makanan dan sebuah
saluran air liur.Tidak ada palpus, walaupun struktur kecil seperti bergelambir
yang jelas pada proboscis dari beberapa kepik akuatik yangdiperkirakan beberapa
ahli sebagai palpus (Jumar. 2000).
2.3 Habitat ordo
Hemiptera
Hemiptera tersebar di
seluruh dunia, kecuali di daerah-daerah yang terlampau dingin seperti wilayah
kutub.Cara hidup mereka yang beragam membuat persebaran mereka begitu
luas.Beberapa anggota Hemiptera seperti walang sangit dan tonggeret hidup pada
tanaman dan menghisap sarinya.Kepik pembunuh juga hidup di antara tanaman,
namun mereka memburu hewan-hewan kecil.Sebagian kecil dari Hemiptera seperti
kutu busuk diketahui hidup sebagai parasit dan menghisap darah hewan yang lebih
besar.Anggota Hemiptera lainnya juga diketahui hidup di air, misalnya
anggang-anggang dan kepik air raksasa.Salah satu anggang-anggang dari genus
Halobes bahkan diketahui hidup di air asin (Wikipedia.Hemiptera. 2008).
2.4 Siklus hidup
ordo Hemiptera
Siklus hidup Hemiptera
tidak mengalami metamorfosis tidak sempurna.Peranakan serangga dari ordo
Hemiptera yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan
induknya, namun ukuranya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal
dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian melakukan pergantian kulit
berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong.
Dengan kata lain melalui tahap : telur nimfa dewasa (Wikipedia. Hemiptera. 2008).
Serangga anggota
Hemiptera perlu melakukan perkawinan agar betinanya bisa membuahi telurnya dan
berkembang biak, namun kutu daun atau afid yang juga merupakan anggota
Hemiptera bisa melakukan partenogenesis (melahirkan tanpa kawin) sehingga
mereka tetap bisa berkembang biak tanpa harus kawin lebih dulu (Wikipedia.
Hemiptera. 2008).
2.5 Beberapa contoh
spesies dari Ordo Hemiptera
1.
Walang sangit(Leptcorisa oratorius)
Siklus hidup
walang sangit adalah sekita 35-56 hari.Biasanya serangga ini aktif pada pagi
dan sore hari.Waktu siang hari biasanya bersembunyi dibawah tanaman atau
rerumputan. Yang khas dari walang sangit adalah bila diganggu maka akan
mengeluarkan bau khas (bau ‘sangit’). Kepadatan populasi walang sangit biasanya
akan meningkat pada kondisi tanaman sedang berbunga, cuaca hangat dan gerimis
(sebaliknya, hujan lebat dapat menurunkan populasi).Serangga ini biasa
menyerang padi fase masak susu dengan mengisap cairan biji padi. Bekas
tusukannya akan berupa bercak berwarna gelap. Padi yang terserang walang sangit
bobotnya akan menurun bahkan menjadi hampa/kosong (Wikipedia. Hemiptera. 2008).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Alydidae
Genus : Leptocorixa
Spesies : oratorius (Wikipedia. Hemiptera. 2008)
Walang
sangit (L. acuta) mengalami metamorfosis sederhana yang perkembangannya dimulai
dari stadia telur, nimfa dan imago.Imago berbentuk seperti kepik, bertubuh
ramping, antena dan tungkai relatif panjang.Warna tubuh hijau kuning kecoklatan
dan panjangnya berkisar antara 15 – 30 mm (Wikipedia.Hemiptera. 2008).
Telur
berbentuk seperti cakram berwarna merah coklat gelap dan diletakkan secara
berkelompok.Kelompok telur biasanya terdiri dari 10 - 20 butir.Telur-telur
tersebut biasanya diletakkan pada permukaan atas daun di dekat ibu tulang daun.Peletakan
telur umumnya dilakukan pada saat padi berbunga. Telur akan menetas 5 – 8 hari
setelah diletakkan. Perkembangan dari telur sampai imago adalah 25 hari dan
satu generasi mencapai 46 hari (Wikipedia.Hemiptera. 2008).
2.
Kepik hijau(Nezara viridula L)
Kepik hijau, selain menyerang tanaman kedele, juga
menyerang tanaman kacang hijau, kacang tunggak, padi, orok-orok, jagung dan
kapas.Imago (bakal kepik) mulai datang dipertanaman sejak pembentukan bunga.
Serangan hama ini menyebabkan biji dan polong kempis, polong gugur, biji
menjadi busuk, berwarna hitam, kulit biji keriput dan adanya bercak-bercak
coklat pada kulit biji. Periode kritis tanaman terhadap serangan kepik hijau
adalah saat stadia pengisian biji (Wikipedia.Kepik hijau. 2003).
Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom : Animalia ( Hewan )
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Pentatomidae
Genus
:Nezara
Panjang 16 mm,
telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6haritelur menetas menjadi
nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik
putih. Pagihari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke
polong,memakanpolong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara
1sampai 6bulan (Wikipedia.Kepik hijau. 2005).
Hama kepik hijau
ini pada stadia imago berwarna hijau polos, kepala berwarna hijau serna
pronotumnya berwarna jingga dan kuning keemasan,kuning kehijauan dengan tiga
bintik berwarn hijau dan kuning polos. Telur diletakkan berkelompok (10-90
butir/kelompok) pada permukaan bawah daun.Nimfa terdiri dari 5 instar. Instar
awal hidup bergerombol di sekitar bekas telur,kemudian menyebar. Pada kedelai
nimfa dan imago terutama mengisap polong.Tanaman inangnya yaitu tanaman
kedelai, kacang hijau, kacangtunggak, orok-orok, kacang gede, jagung ,padi dan
kapas (Wikipedia. Kepik hijau. 2005).
3.
Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)
Bapak pucung mudah
dikenali karenaberwarna merah dan ada belang merah dan hitam pada punggungnya.Nimfa memakan biji di buah kapas
yangterbuka sehingga mengurangi dayakecambah biji.Dewasa membolongibuah kapas
supaya dapat makan biji.Serat kapas di buah yang terserangmenjadi
coklat-kekuningan dan buahmenjadi busuk.Musuh alami bapak pucung
termasuklaba-laba, kepik, dan burung.Lalat tachinid juga memarasit bapak pucung.Kelompok telur diletakkan di tanah dibawah tanaman
kapas (Kartasapoetra, 2002).
Bapak pucung
(Dysdercus cingulatus) atau Red Cotton Bug
merupakan hama, baik serangga muda maupun dewasa, yang menyerang tanaman
dari keluarga Malvaceae (kapas, rosela, dan okra) serta keluarga Bombacaceae
(kapuk randu).Badan bapak pucung berwarna merah dengan panjang 11 - 17 mm dan
lebar 4,5 mm. Di belakang kepala dan perut ada garis putih dan hitam. Pada
sayapnya yang barwarna cokelat terdapat sepasang bercak hitam.Nimfanya berwarna
merah cerah dan hidup berkelompok (Kartasapoetra, 2002).
Telur bapak pucung
biasanya diletakan dibawah tanaman inang atau di tempat yang terlindung pada
lubang kecil.Lubang tersebut kemudian ditutup dengan butiran tanah atau
serasah.Jumlah telur sekitar 100 yang dibagi dalam 8 kelompok.Untuk
perkembangannya, telur perlu kelembaban yang tinggi. Jika keadaan kering, telur
akan mati. Telur menetas dalam 5 hari pada suhu 27 derajat Celcius, atau 8 hari
pada suhu 23 derajat Celcius (Kartasapoetra, 2002).
Klasifikasi
Kingdom:
Animalia
Phylum:
Arthropoda
Class: Insecta
Order:
Hemiptera
Family:
Pyrrhocoridae
Genus: Dysdercus
Species: D.
cingulatus (Kartasapoetra, 2002)
BAB
III
KESIMPULAN
3.1
kesimpulan
dari
pembahasan di atas, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Hemiptera adalah ordo dari serangga yang juga dikenal sebagai kepik
2.
Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha,
Coleorrhyncha, Heteroptera, dan Sternorrhyncha
3.
Ciri khas utama serangga anggota Hemiptera adalah struktur mulutnya
yang berbentuk seperti jarum
4.
Beberapa anggota Hemiptera seperti walang sangit dan tonggeret
hidup pada tanaman dan menghisap sarinya. Kepik pembunuh juga hidup di antara
tanaman, namun mereka memburu hewan-hewan kecil. Sebagian kecil dari Hemiptera
seperti kutu busuk diketahui hidup sebagai parasit dan menghisap darah hewan
yang lebih besar. Anggota Hemiptera lainnya juga diketahui hidup di air,
5.
Siklus hidup Hemiptera tidak mengalami metamorfosis tidak sempurna.
6.
Beberapa contoh spesies dari Ordo Hemiptera adalah Walang sangit (Leptcorisa
oratorius), Kepik hijau (Nezara viridula L), dan Bapak pucung (Dysdercus
cingulatus F)
DAFTAR PUSTAKA
Djafaruddin,
2000.Dasar-Dasar Pengendalian Penyakit Tanaman. Bumi Aksara, Jakarta
Fachruddin, L.,
2000. Budidaya Kacang-Kacangan. Kanisius, Yogyakarta
Jumar. 2000.
Entomologi Pertanian. Rineka cipta, Jakarta
Kartasapoetra,
2002.Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara, Jakarta
Wikipedia.Hemiptera.2008.
http://id.wikipedia.org/wiki/Hemiptera.
Wikipedia.Kepik
hijau.2003.http://id.wikipedia.org/wiki/kepik.
2 comments:
kok gak bisa di copi gan
medit ga bisa d copas
Post a Comment